Tuesday 7 August 2012

Tombo Ati


TOMBO ATI

Guys, pernahkah kalian merasa galau atau sedih?? Jawabannya hampir semua pasti pernah ya.
Nah, tau gak sebenarnya ada lho obat penyakit hati kayak diatas. Eitss, penyakit hati itu tapi ada banyak lho macamnya, tidak cuma galau, dilemma, tapi juga iri, benci, dan lain-lain.


Nah mumpung bulan puasa, mari kita cari obat penyakit hati itu. Caranya?

Dulu ketika masih kecil dan sering mengaji di musholla, anak-anak seumuranku seringkali diwajibkan untuk menghafal dan menyanyikan tembang-tembang arab campur jawa yang berisi puji-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT. Ada banyak sekali macamnya, namun yang paling mudah diingat dan jadi favorit adalah yang berjudul Tombo Ati.

Mungkin anda sudah tidak asing dengan lagu ini karena sudah ada versi lagu bahasa Indonesianya yang dinyanyikan oleh Opick.
Nah, yang saya coba share disini adalah versi aslinya yang masih dalam bentuk bahasa Jawa.

TOMBO ATI

1.      TOMBO ATI, ONO LIMO KAWERNANE (OBAT HATI, ADA LIMA MACAMNYA)

2.      KAPING PISAN, MOCO QUR’AN SA’MAKNANE (yang pertama, membaca al qur’an dan maknanya<memahami bacaan sepenuhnya>)


3.      KAPING PINDO, KUDU WETENG INGKANG LUWE ( yang kedua, perut haruslah dalam kondisi lapar<maksudnya yaitu kita tidak boleh terlalu kenyang atau berlebihan saat makan. Orang dahulu percaya bahwa perut yang lapar akan membuat orang semakin ingat kepada sang pencipta>)

4.      KAPING TELU, DZIKIR WENGI INGKANG SUWE (yang ketiga, dzikir malam yang lama<orang tua dahulu seringkali melakukan dzikir saat menjelang tengah malam sampai sepertiga malam, tujuannya yaitu mencari saat paling tepat doa didengar oleh allah swt<sesuai dengan anjuran rasulullah saw bahwa pada sepertiga malam malaikat banyak yang turun memeriksa bumi )


5.      KAPING PATING, SHOLAT SHUNAT LAKONONO (yang keempat, dirikanlah sholat shunat<rasulullah saw menganjurkan kepada umat islam untuk disamping melaksanakan sholat fardhu juga ditambah sholat shunat, karena memiliki bermacam-macam manfaat bagi umat islam itu sendiri>)

6.      KAPING LIMO, WONG KANG SHOLEH KUMPULONO (yang kelima, berkumpulah dengan orang mukmin/sholeh<berkumpul dengan orang sholeh harapannya kita akan semakin tahu bagaimana pandangan orang sholeh terhadap agama dan akhirnya kita dapat memetik hikmahnya>)

7.      SALAH SAWIJINE, SOPO BISO ANGLAKONI, INSYAALLAH GUSTI PANGERAN NGIJABAHI (salah satunya, siapa bisa menjalankan, insyaallah diberkati/dirahmati oleh allah swt<jadi, obat hati bisa didapat meskipun hanya melaksanakan salah satu saja dari kelima tersebut>)


Konon, tembang ini dahulunya pertama kali diciptakan oleh salah satu dari Sembilan wali yaitu Sunan Bonang. Ketika ia pertama kali hendak menyebarkan agama Islam di pulau Jawa, beliau mengalami kesulitan dalam menanamkan nilai-nilai dasar agama Islam yang dikarenakan penduduk Jawa saat itu masih beragama Hindhu, Budha, dan aliran kepercayaan. Selain itu, lidah orang Jawa juga sulit untuk melafalkan bacaan Arab secara fasih.

Oleh karena itu, dengan bijaksana sunan Bonang mensiasatinya dengan mengubahnya ke dalam tembang-tembang yang mudah dipahami oleh penduduk Jawa kala itu. Metodenya ini kemudian diteruskan oleh muridnya yang juga merupakan personil (emang band?) dari Sembilan wali atau Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga.

No comments:

Post a Comment