Tuesday 7 August 2012

Kereta Jawa


KERETA JAWA

Tembang pujian yang berikutnya adalah berjudul Kereto Jowo (Kereta Jawa). Tembang ini cukup popular di kalangan orang tua, namun sudah jarang ditembangkan di masjid/musholla (mungkin karena liriknya yang agak syereem).


ONO TANGIS KELAYUNG-LAYUNG
TANGISE WONG KANG WEDHI MATI
DITUMPAKNE KRETO JOWO
SING RODANE RUPO MANUNGSO, RUPO MANUNGSO
DILEBOKNE JERO GUO, TANPO BANTAL, TANPO KLOSO 2x
DIKEREKNE KELUARGANE, BANDANE, SERTO AMALE, SERTO AMALE
MONGKO BALI RONG PERKORO, KEJOBO AMAL SHOLEH OLO 2x
DITUTUPI AMBYANG-AMBYANG, DIURUKI, DISIRAM KEMBANG, DISIRAM KEMBANG
SING SHOLATE ARANG-ARANG, PERTANDA IMANE KURANG

Terjemahannya kurang lebih seperti ini :
Ada tangis yang mendayu-dayu
Tangisan orang yang takut mati
Dinaikkan Kereta Jawa
Yang rodanya berupa manusia
Dimasukkan ke dalam gua (lubang), tanpa bantal, tanpa alas
Ditinggal pergi keluarganya, hartanya, serta amal ibadahnya
Hanya tersisa dua perkara (hal), yaitu amal sholeh maupun amal buruk
Ditutupi dengan papan, dikubur, disiram bunga (tanahnya)
Yang sholatnya jarang-jarang, tandanya imannya kurang

Wuihh, dalem banget kan liriknya. Penuh makna dan perenungan. Terutama yang pernah lihat prosesi pemakaman mulai dari memandikan jenazah sampai ke makamnya.

Dulu semasa kecil ane tidak berani ketika disuruh menyanyikan pujian ini di musholla, soalnya begitu ane nyanyi ane langsung bayangin macem”. Bahkan sampai sekarang meski ada lagu ini dalam handphone, ane jarang berani mendengarkan. Dibanding film setan manapun, menurut ane ini jauh lebih real, nyata, dan mistis. Hiiiii…..

Terlepas dari itu semua, tembang tadi memiliki makna untuk mengajak kita segera bertobat, ga memandang apapun agama atau kepercayaan kita, intinya sama, kita bakalan ngalamin kayak gini. Eitss, bukan bermaksud buat sok nasehatin, ane sendiri juga masih jauh dari bisa, masih banyak dosa & khilafnya.
Sekian dulu gan #RH

No comments:

Post a Comment