Monday 27 August 2012

TRAVELING




Traveling adalah suatu hal yang sangat berkesan, sensasional, dan tak terlupakan. Traveling tidak hanya sekedar jalan-jalan ke tempat wisata sambil menghabiskan uang atau waktu, namun juga bagaimana kita melihat sisi lain nusantara kita, atau bahkan dunia.


Traveling itu jauh berbeda dengan jalan-jalan di pusat perbelanjaan seperti mall ataupun tempat rekreasi modern, traveling itu haruslah sesuatu yang baru (bagi pribadi) dan memberikan kesan tantangan tak terlupakan bagi individunya. Tantangan bukan berarti harus selalu menantang seperti di televisi”, tapi sesuatu yang keluar dari dalam diri.

Menurut saya pribadi, traveling itu selain sebagai cara menyegarkan diri, juga salah satu upaya kita untuk lebih mencintai negeri dan mensyukuri ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan traveling kita jadi tahu bagaimana kita menghargai alam, lingkungan, dan apa yang ada disekitar kita. Kita jadi pikir” lagi kalau kita mau merusak alam, karena kalau alam rusak, kotor, atau tercemar, kita tidak akan bisa menikmati lagi indahnya pegunungan, sejuknya aliran sungai, dan suara” alam.

Sudah sejak kecil saya suka traveling, namun dulu saya jarang mengabadikan momen” bagus. Sekarang zaman sudah maju, setiap kali hendak traveling tidak lupa saya siapkan peralatan dokumentasi, minimal pake kamera hp lah. Bukan buat pamer, tapi menurut saya sangat penting momen indah itu untuk diabadikan. Kita bisa pakai gambar itu untuk berbagi dengan orang lain yang punya hobi sama buat referensi, atau sekedar berbagi cerita.

Traveling itu bisa dilakukan sendirian, namun jauh lebih “pas” jika dilakukan bersama-sama, bisa bersama teman , keluarga, kerabat, maupun pasangan. Alangkah enaknya mereka yang punya pasangan yang hobinya sama-sama traveling, jadi tanpa banyak bicara bisa mengerti kekaguman apa yang timbul ketika melihat momen matahari terbenam.

Memang tidak banyak orang yang hobi ber-traveling ria di negara ini, kebanyakan mereka memilih membuat komunitas, jadi di dalam komunitas itu mereka bisa berbagi, memberikan tips”, atau bahkan merencanakan bepergian bersama.

Hambatan yang paling umum dihadapi para traveler biasanya masalah biaya, karena traveling rata” tujuannya jauh atau lokasinya sulit dijangkau, sehingga membutuhkan perencanaan yang matang. Namun tak jarang pula traveler yang memilih “mbambong” alias modal 2 hal, yaitu rencana dan nekat.

Tokoh mbambong favorit saya yaitu Andrea Hirata yang pengalamannya pernah ia bagikan lewat buku berjudul Edensor. 

Andrea Hirata


Mbambongers seperti Pak Andrea tentu memiliki improvisasi dan inisiatif yang kuat karena ia pergi dengan budget superminim, kalau tidak pintar” cari tambahan budget di jalan tentu ia akan menjadi gelandangan karena tidak ada uang buat pulang. Namun ternyata disitulah letak kenikmatannya, saya pernah mencoba mbambong (meski lingkupnya tingkat provinsi, ga sampai luar pulau atau negeri) ke Jawa Tengah, tepatnya Yogyakarta, bersama kawan” saya di kampus. Kami tidur di musholla, alun”, dan tempat lain yang bisa dibuat tidur , kami berbaur dengan sekitar sambil berkeliling ke tempat” disana. Sangat melelahkan memang, namun tak terlupakan. Pengalaman yang kami dapatkan rasanya tidak akan bisa ditukar dengan uang berapapun. VERY AMAZING!!!

Sangat ingin rasanya suatu saat nanti untuk mencoba mbambong lagi, ke tempat yang lebih jauh lagi.

Bagi rekan traveler di luar sana, semoga tetap sehat dan semangat, karena kalo ga sehat ga akan bisa traveling (buhahahahaha), dan bagi yang belum pernah traveling, ayo, cobalah! Selagi kamu masih punya tenaga dan waktu…

No comments:

Post a Comment