Tuesday 7 August 2012

FILM DAN REALITA, SINDIRAN ATAU KEBETULAN??


FILM DAN REALITA, SINDIRAN ATAU KEBETULAN??

Bicara mengenai film memang tidak ada habisnya, tiap tahun ada saja 1 atau 2 film yang berkualitas. Beberapa film yang jadi favorit penonton kebanyakan adalah yang diangkat dari kisah nyata, mungkin karena nyambung dengan realita dan ga terlalu muluk-muluk untuk dipahami, meskipun sering juga film fiksi yang sukses di pasaran.


Nah, secara disadari atau tidak oleh penonton, film seringkali dijadikan alat kampanye bahkan sindiran terhadap kondisi faktual saat ini. Beberapa film bahkan sukses ketika tanpa sengaja memiliki banyak kesamaan dengan kehidupan nyata.

Contoh yang paling baru ada di film fiksi berjudul Batman dan Total Recall. Kedua film saat artikel ini ditulis masih tayang d bioskop, tapi bisa dikatakan bahwa animo penonton sangat baik terhadap film ini.

Ambil contoh Batman yang memiliki setting di kota fiksi bernama Gotham. Kota Gotham digambarkan sebagai kota yang penuh dengan penyimpangan dan kesenjangan ekonomi sosial yang tinggi antara warga dengan pemangku jabatannya. Bisa dikatakan bahwa hampir seluruh pejabat di Gotham ini adalah mafia hukum yang terorganisir dalam melakukan korupsi, penyimpangan, dan bahkan pembunuhan. Bahkan dari penegak hukum mulai polisi hingga jaksa semuanya memiliki keterkaitan dengan mafia. Ironisnya adalah hanya ada beberapa saja yang berani bertindak melawan penyimpangan tersebut.

Jika kita kaitkan dengan realita, hal tersebut sepertinya tidak jauh berbeda dengan sebuah negara kepulauan di Asia Tenggara, yang memiliki jumlah penduduk terbanyak nomor 4 di dunia. Yah, sebut saja Negara X, negara yang punya tanah makmur dengan bentang alam luas, namun dikendalikan oleh mafia hukum. Entah karena dosa apa, seolah-olah negara tersebut seperti kena kutukan (Curse dalam bahasa inggrisnya) bahwa ia tidak akan bisa lepas dari setan bernama korupsi. Tidak hanya pejabat, bahkan dilakukan oleh hampir semua golongan yang mempunyai kesempatan. Penyalahgunaan wewenang tersebut dilakukan secara terorganisir dan sitematis, seringkali terbongkar, namun tetap saja ada pemain baru yang menggantikan. Ga pernah kehabisan stock. Kesenjangan sosial ekonomi pun tampak sangat jelas di masyarakatnya. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin (begitulah ungkapan salah satu penyanyi kondang di negara X).

Ada beberapa pihak minoritas di negara X ini yang punya tugas memberantas, jika di film di Gotham punya Batman bersama unitnya kesatuannya Gordon, kalau di negara X ada institusi/lembaga yang sejenis, sebut saja XPX. Bedanya, istitusi ini tidak punya peralatan secanggih Batman yang dipake buat nangkap mafia (we.e.e.e.e), namun mafia hukum juga terlalu cerdik untuk ditumpas, ada saja orang dalam yang sengaja dimasukkan ke dalam badan ini. Tujuannya jelas, supaya bisa membuat kacau dari dalam yang ujung”nya nanti adalah pembubaran XPX. Yaah, mungkin memang hanya si Batman yang bisa numpas korupsi dan penyimpangan lain di negara X (xixixixi).
Batman & Gotham
(diambil dari batman.wiki.com)

Film yang kedua adalah film fiksi lain berjudul Total Recall, film bertema masa depan di tahun 2084 (meski ane juga ga yakin tahun 2084 nanti apa bisa semaju d film itu). Bayangin aja mobilnya bisa jalan tanpa nyentuh aspal n ga pake roda (kalo ga salah), kemudian ada lagi teknologi yang memungkinkan penggunanya menanamkan alat komunikasi berupa handphone ke dalam tangan pemakai, lengkap denga layar dan keypadnya, jadi kalau anda adalah maling handphone pada tahun 2084, anda harus memotong dulu tangan pemiliknya(sadis). Film ini sebenarnya remake dari film berjudul sama tahun 1990 diperankan oleh Arnold Schwarzeneger yang sekarang jadi gubernur California, sebuah negara bagian d Amerika.
Total Recall dulu dan sekarang
(gambar diambil eonline.com)

Kembali ke fokus utama, pada intinya total recall ini menceritakan kondisi negara pasca perang dunia ke-3, dimana ada dua golongan besar di dunia, yaitu golongan UFB (United Federations of Britain) yang isinya gabungan negara-negara maju adidaya dengan kemampuan militer yang canggih. Yang kedua adalah The Colony, kelompok negara-negara miskin dan berkembang yang sering dilanda peperangan. Kesenjangan antara UFB dengan The Colony begitu tinggi sehingga memicu ketidakakuran antara dua belah pihak. UFB yang serakah berniat mengadakan invasi ke negara The Colony karena lahan tempat tinggal sudah habis. Maka disusunlah upaya invasi itu dengan menciptakan teroris buatan UFB dan dimasukkan ke The Colony, upaya selanjutnya adalah mengadakan invasi militer secara halus dengan kedok memerangi terorisme. Secara tidak sadar mereka sedang digerogoti dari dalam oleh UFB.
Total Recall
(gambar diambil dari filmofilia.com)


Gimana? Cukup paham kan maksudnya negara di realita ini yang punya misi demikian.

Memang tidak bisa dikatakan bahwa yang jadi daya tarik di kedua film ini adalah kesamaan ceritanya, tetapi lebih cenderung kepada jalan cerita dan special efek yang bisa dibilang, WOW. Tapi tetap saja, terdapat sindiran halus dalam film tadi dengan realita.
Well, sekian dulu gan. #RH

No comments:

Post a Comment