Sunday 8 January 2012

Marah Yang Sehat

MARAH YANG SEHAT

Setiap orang pasti pernah marah karena marah adalah sifat yang manusiawi (alias kalo g pernah marah berarti bukan manusia). Ada macam-macam cara yang digunakan manusia untuk mengungkapkan marahnya. Ada yang meledak-ledak, ada juga yang hanya diam saja (ga marah dong namanya?). orang yang sering marah mudah terkena penyakit, mengapa? Sebab di dalam darah orang marah terkandung banyak hormone adrenalin. Hormone yang diproduksi oleh kelenjar
adrenal ini akan dilepaskan ke dalam darah ketika ada rangsangan emosi. Akibatnya denyut jantung akan bertambah cepat dan tekanan darah akan meninggi (makanya bisa berefek ke hypertensi).
Ane pernah browsing” d internet, menurut Mark Gorkin, seorang konsultan pencegahan stress dan kekerasan untuk US Postal Service, layanan pos di AS sono (heran juga, jasa pos aja ada konsultan psikologis), marah terbagi menjadi 4 yaitu :
1.      Purposeful (marah yang disengaja)
2.      SPontan<uhuuyyy> (marah yang dilakukan secara tiba-tiba)
3.      Konstruktif (marah yang disertai ancaman terhadap orang lain)
4.      Destruktif (marah yang ditumpahkan tanpa rasa bersalah)
Problem utamanya adalah bukan pada marahnya tetapi terletak pada bagaimana kita mengolah marah tersebut. Sebuah penelitian yang dilakukan di Institute For Mental Health Initiatives (IMFHI) mengungkapkan bahwa marah bisa berarti “sehat” bahkan “lebih sehat” daripada memendam perasaan jengkel. Tergantung pada pengelolaannya saja. Ada 4 langkah mengelola marah :
1.      Mengindikasikan kesalahan yang mempengaruhi kita untuk marah. Begitu  kesalahan ini diperbaiki, kita bakal lebih mudah mengendalikan marah
2.      Mengidentifikasi faktor-faktor masa kecil kita yang menghambat kemampuan kita mengekspresikan marah. Faktor-faktor ini termasuk ketakutan dan ketidaktahuan.
3.      Mempelajari cara tepat untuk mengekspresikan kemarahan sehingga kita tetap menguasai situasi.
4.      Menutup luka hati yang mungkin tertinggal oleh pengaruh emosional.

No comments:

Post a Comment