Friday 15 March 2013

#3


Catatan ke-3….

Suatu malam saat sedang bersantai dengan pemilik rumah, lewat pukul 12 WITA tengah malam, jenset sudah lama mati dan kami masih ngobrol ngalor ngidul dengan hanya diterangi lampu surya (lampu yang menggunakan tenaga surya). Mata belum juga mengantuk dan obrolan semakin seru, tiba-tiba kami dikejutkan oleh suara mirip anjing yang meringkik, asal suara di samping sebelah rumah, dekat dengan pohon Mangga, Pak Vincent (Pemilik rumah) berniat memeriksanya karena dia mengira itu suara anjing berkelahi. 


Ketika keluar, sambil membawa senter ia berkeliling rumah, saya memilih berada di dalam rumah sambil mendengarkan, tak lama terdengar suara Pak Vincent berteriak kaget, terdengar juga suara batu yang dilempar, dan apa yang dibawanya ke dalam rumah sungguh mengejutkan..

Seekor kelelawar besar yang sudah tidak berdaya, mungkin akibat dilempar batu. Katanya, kelelawar ini adalah sejenis Kalong, ukurannya bahkan seperti tikus, bentang sayapnya lebih dari 1.5 meter. WOW…


Kalong semacam ini menurutnya susah didapat, sering orang mencarinya tengah malam di hutan namun tidak dapat, mereka hidup di gua-gua ataupun lubang serta pepohonan tinggi di dalam hutan..

Ukurannya yang sedemikian besar sangat mengejutkan saya, dan menurut Pak Vincent ini belum apa-apa, masih ada yang lebih besar lagi jika berusia dewasa..

WEW, pantas saja mangga di samping rumah cepat habis, pemangsanya sebesar ini..


Harga ikan di daerah kampung saya tinggal cukup terjangkau, untuk ikan ukuran sedang seperti tongkol, 10 ribu rupiah saja bisa dapat 4-6 ekor, dan bisa lebih murah lagi untuk jenis ikan lain seperti ikan Tembang yang bisa dapat hingga 12 ekor, semakin sore kita beli, semakin banyak ikan yang bisa didapat. Jenisnya pun lebih beragam dan berbeda dengan yang biasa saya temui di Jawa. Untuk ikan yang berukuran besar yang beratnya 25-40 kg, harganya bisa 40rb-60rb…



Harga daging juga lebih terjangkau, di Manggarai rata-rata orang menjual daging dengan hitungan per bagian yang dibagi sama rata, bukan per kilo seperti di Jawa. Metode pembagiannya dinamakan Julu..

Sama halnya dengan buah-buahan, orang di Manggarai tidak menjual dalam hitungan kilo tetapi per buah, di kampung tempat saya tinggal, harga buah Alpukat saja dijual 1000 rupiah per biji, terjangkau sekali bukan…

No comments:

Post a Comment