Friday 15 March 2013

#5


Catatan ke-5 …
Manggarai sendiri memiliki bentang alam berupa perbukitan dan pegunungan yang sangat subur, sehingga tidak heran banyak jenis tanaman bisa tumbuh di daratan ini tanpa menggunakan pupuk buatan. Salah satu yang unik yaitu Muku Rembung (Pisang Rembung), kulitnya berwarna kemerah-merahan dan daging
buahnya padat, tidak terlalu manis namun cukup mengenyangkan, tumbuh di daratan Manggarai dan kabarnya juga di Sulawesi …

Yang paling saya sukai adalah jagung ketan (Latung Rakot), warnanya kuning keputih-putihan, rasanya seperti campuran jagung manis dan ketan (itu sebabnya orang Manggarai menyebutnya dengan jagung ketan). Awalnya dulu saya mengira itu adalah jagung muda, namun ternyata memang warnanya sudah begitu. Anehnya, meskipun rasanya manis, ia tumbuh tanpa mengenal namanya pupuk, hanya dari tanah saja, BENAR-BENAR ALAMII..

Bagi yang hobi makan pedas dan bukan hanya sekedar pedas, cabe rawit kecil khas Manggarai perlu dicoba..

Ukurannya jauh lebih kecil dibanding cabe rawit Jawa, namun rasa per bijinya 5x lebih pedas, jika dibandingkan dengan kerupuk M*icih yang dijual di Jawa, mungkin cabe Manggarai menempati level pedas paling atas …
Paling cocok dibikin sambal dan dimakan bersama pisang bakar..

Ada juga Timun (atau Timung dalam bahasa Manggarai) yang ukurannya jauh lebih besar dibanding Timun yang biasa dijumpai di Jawa. Tanamannya sama, tumbuh merambat dan berdaun lebar, hanya yang membedakan adalah ukuran dan rasanya yang lebih segar & manis. Ukurannya bisa mencapai sekitar 3-6 kali ukuran timun Jawa.


 

No comments:

Post a Comment