Catatan ke-5 …
Manggarai sendiri memiliki
bentang alam berupa perbukitan dan pegunungan yang sangat subur, sehingga tidak
heran banyak jenis tanaman bisa tumbuh di daratan ini tanpa menggunakan pupuk
buatan. Salah satu yang unik yaitu Muku Rembung (Pisang Rembung), kulitnya
berwarna kemerah-merahan dan daging
buahnya padat, tidak terlalu manis namun
cukup mengenyangkan, tumbuh di daratan Manggarai dan kabarnya juga di Sulawesi
…
Yang paling saya sukai adalah
jagung ketan (Latung Rakot), warnanya kuning keputih-putihan, rasanya seperti
campuran jagung manis dan ketan (itu sebabnya orang Manggarai menyebutnya
dengan jagung ketan). Awalnya dulu saya mengira itu adalah jagung muda, namun
ternyata memang warnanya sudah begitu. Anehnya, meskipun rasanya manis, ia
tumbuh tanpa mengenal namanya pupuk, hanya dari tanah saja, BENAR-BENAR
ALAMII..
Bagi yang hobi makan pedas dan
bukan hanya sekedar pedas, cabe rawit kecil khas Manggarai perlu dicoba..
Ukurannya jauh lebih kecil
dibanding cabe rawit Jawa, namun rasa per bijinya 5x lebih pedas, jika
dibandingkan dengan kerupuk M*icih yang dijual di Jawa, mungkin cabe Manggarai
menempati level pedas paling atas …
Paling cocok dibikin sambal dan
dimakan bersama pisang bakar..
Ada juga Timun (atau Timung dalam
bahasa Manggarai) yang ukurannya jauh lebih besar dibanding Timun yang biasa
dijumpai di Jawa. Tanamannya sama, tumbuh merambat dan berdaun lebar, hanya
yang membedakan adalah ukuran dan rasanya yang lebih segar & manis.
Ukurannya bisa mencapai sekitar 3-6 kali ukuran timun Jawa.
No comments:
Post a Comment