Friday 7 June 2013

A Trip to Liang Bua


A Trip to Liang Bua ….

Liang Bua adalah nama sebuah Desa di Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai Tengah, Flores. Terletak di daerah perbukitan kapur, sekitar 14 km di sebelah utara Kota Ruteng, Ibukota Kabupaten Manggarai. Terletak sekitar 200 m sebelah barat laut pertemuan dua buah sungai (dalam bahasa Manggarai sungai = wae) yaitu Wae Racang dan Wae Mulu. 


Namanya menjadi terkenal dikarenakan objek wisata Gua Liang Bua . Namanya sendiri menurut penduduk setempat berarti “gua yang dingin”. 
 
Entrance Gate




Banyak turis asing yang berdatangan ke situs Gua Liang Bua ini, bahkan hampir 70% yang datang adalah turis asing.
 
Daftar hadir didominasi wisatawan asing
Apa yang special dari gua ini sehingga menarik begitu banyak turis asing? Yap, tak lain adalah karena Gua Liang Bua adalah lokasi penemuan fosil manusia purba bernama Homo Floroensis atau yang populer disebut Hobbit.

Mungkin ada yang berpikiran bahwa manusia hobbit itu mirip seperti yang di film berjudul The Hobbit, berambut keriting dan berpostur pendek dengan gaya berpakaian seperti manusia. Tapi sebenarnya hanya postur tubuhnya saja yang benar, karena ia tidak memiliki tampilan seperti manusia modern, tingginya pun sangat pendek hanya berkisar 104 cm..
Gua nya sendiri tidak begitu luas dan dalam, namun di bagian dalam gua terdapat beberapa terowongan dan ruang kecil yang “mungkin” hanya bisa dimasuki oleh manusia Hobbit. Permukaan lantai gua relatif datar dan luas, sirkulasi udara juga baik karena mulut gua lebar dan beratap tinggi, serta mendapat sinar matahari yang cukup sepanjang musim karena mulut gua menghadap ke arah timur laut. Di samping itu letaknya juga dekat dengan daerah aliran sungai. Yap, tempat yang nyaman untuk hunian di masa lalu.

Liang Bua from the Inside

Kutipan yang saya dapatkan di situs ini mengatakan :
Salah satu Jaman Es terbesar terjadi sekitar 19.000 tahun yang lalu yang disertai dengan turunnya muka air laut hingga mencapai 100 meter. Saat itu sebagian Kepulauan Indonesia yang hanya dibatasi oleh laut dangkal seolah akan tergabung dengan Benua Asia untuk wilayah barat atau Australia untuk wilayah Timur.
Pada saat ini terjadi proses migrasi manusia dan fauna secara dua arah. Proses bergabungnya pulau-pulau dengan daratan Asia atau Australia tidak pernah terjadi di Pulau Flores sehingga menyebabkan para ahli berkeyakinan Flores tidak pernah didatangi atau dihuni oleh manusia modern yang belum memiliki kemampuan membuat perahu.
Pandangan di atas tampaknya perlu ditinjau kembali ketika pada tahun 1950-1960 an Theodore Verhoeven, seorang Pastor Belanda yang mengajar di Seminari Mataloko, Kabupaten Ngada, Flores, menemukan artefak batu dan fosil manusia purba.”


Keberadaan Gua Liang Bua berkaitan dengan penemuan fosil hobbit ini pernah diterbitkan dalam sebuah jurnal asing dan buku berbahasa asing berjudul The Discovery of The Hobbit.
The Discovery of The Hobbit, buku asing yang mengulas penemuan  & keberadaan  gua






No comments:

Post a Comment