Tuesday 8 January 2013

One Small Step (Forward)


One small step forward…

Sudah lama sekali ga nulis blog ini, wuaaah rasanya sungguh melegakan sekali J
Ini adalah secuil perjalanan dan langkah yang saya pilih dalam hidup saya, terkesan sedikit lebay namun saya tidak terlalu peduli akan hal itu…J

Lets get the story begin…

Saya sudah lupa tanggalnya berapa, waktu itu saya setelah melalui proses yang panjang dan negosiasi yang alot antara saya dengan keluarga, saya memutuskan untuk memilih karir di bidang pendidikan. Saya terjaring programnya dikti bernama Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (disingkat SM3T).

Jadi intinya saya akan dikontrak untuk mendidik dan mengajar di tempat yang 3T tadi selama 1 tahun. Namun yang menjadi pertimbangan saya kala itu adalah program PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang bisa didapatkan secara gratis setelah pengabdian di daerah 3T selama 1 tahun. Memang terdengar pamrih ya sepertinya, namun begitulah adanya, tidak seorangpun yang mungkin akan memilih pilihan dimana kita harus keluar dari zona nyaman dan jauh dari sanak keluarga (serta pacar) untuk mendidik anak yang belum tentu kita yakin akan berhasil. Dan memang iming-iming PPG itulah yang menjadi pertimbangan utama para peserta lain pada awalnya.

Seperti yang dijadwalkan, saya bersama peserta lainnya yang lolos harus mengikuti kegiatan prakondisi yang dilaksanakan di Depo Pendidikan dan Kejuruan (Dodikjur) selama 10 hari. Segala keperluan yang mau dibawa ke daerah penempatan harus dipersiapkan hari itu juga.

Kamis malam, tanggal 17 september adalah malam terakhir saya berada di rumah untuk tahun 2012 (sedikit lebay). Saya mempersiapkan segala yang diperlukan.



Hari jumat pagi, saya berangkat ke dodikjur rindam V Brawijaya. Sesampai di sana saya mengikuti segala agenda kegiatan selama kurang lebih 10 hari secara lancar (meski sering juga terkena hukuman indisipliner bersama rekan lain yang melanggar peraturan dodikjur).

H-1 keberangkatan ada acara outbond (namun saya lupa lokasinya, di sekitar singosari, Malang kalau tidak salah). Saat berangkat, kami semua dikawal oleh raider TNI dan dinaikkan di truk besar yang biasa dipakai TNI (wuusss, rasanya sungguh istimewa sekali karena baru kali ini) hampir mirip seperti adegan di film The Raid ketika tim gegana naik mobil hendak menyergap perompak. Sepanjang perjalanan lancar, bahkan lampu merah dan kendaraan lain tidak kuasa menghentikan..

Makanan Prakondisi

Selama kegiatan prakondisi, kami dilatih oleh banyak sekali TNI berpangkat tinggi (saya tidak hafal pastinya jabatan structural TNI), dan yang paling berkesan adalah Pak Edi dan Pak Tohari. Pak Edi bertugas memberi pelatihan dan mendisiplinkan kami, sedangkan Pak Tohari bertugas sebagai Baud (Badan Urusan Dalam) dimana kami sering bertukar pikiran dan minta tolong kalau ada barang titipan (hehe). Walaupun begitu, kami sangat Menghormati beliau, Semoga Pak Tohari tetap diberi kesehatan. 

Mr. Tohari

Kegiatan Survival Test PraKondisi

Pak Edi, Pembina Disiplin


Pengumuman penempatan peserta SM3T keluar dan saya kebagian tempat di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Saya kebagian mengajar di SDI Liang Wakal, sempat saya mengira saya mengajar di SD Islam, namun ternyata SDI adalah kepanjangan dari SD Inpres atau SD yang tertinggal (huehehehe).

Senin, tanggal 08 Oktober 2012 malam, ada acara api unggun pelepasan peserta SM3T sekaligus sebagai penutupan serangkaian kegiatan prakondisi.



Sekitar pukul 03.00, hari selasa dini hari kami berangkat ke Juanda menggunakan bus. Perjalanan terasa sangat cepat karena saya molor sepanjang perjalanan pengaruh jadwal istirahat yang sangat kurang pada hari sebelumnya.

Kami sampai di Juanda sekitar pukul 6 pagi, bandara tampak sudah mulai padat pengunjung, kami menunggu cukup lama sebelum akhirnya kami berangkat pukul 11.30 siang.

Kami kemudian sampai di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Pesawat yang kami tumpangi tidak bisa langsung menuju NTT dan harus transit dulu untuk selanjutnya berganti dengan pesawat yang lebih kecil, semacam Cesna namun lebih besar, yaah apalah itu karena saya tidak mengerti betul tentang pesawat.

Sekitar pukul 13.00 kami berangkat menuju NTT, mendarat di Labuan Bajo tanggal 15 Oktober 2012, sebuah kota yang sedang masa perkembangan dan merupakan kota termaju di Kabupaten Manggarai Barat.

Dari Labuan Bajo kami melanjutkan perjalanan ke Ruteng, kota termaju di Kabupaten Manggarai Tengah dengan menggunakan travel selama sekitar 4 jam. Yang menarik, banyak sekali teman-teman yang tumbang alias mabok selama perjalanan, medan jalan yang berliku dan kondisi badan yang sudah capek menjadi pemicunya.

Malam pertama kami di NTT cukup berkesan, kami menginap di salah satu Hotel,malam yang terbilang mewah jika dibandingkan dengan apa yang akan kami temukan ke depan.

2 hari kemudian kami mengikuti prosesi upacara penerimaan di Dinas Pemuda dan Olahraga (PPO) Kota Ruteng. Setelah itu kami mulai terpisah satu persatu sesuai dengan daerah  penempatan masing-masing. Cukup malang bagi saya karena saya yang seharusnya dijemput oleh perwakilan pihak sekolah namun tidak kunjung dijemput. Akhirnya KorKab memutuskan untuk meniitipkan saya pada salah satu rumah guru terdekat.

Setelah beberapa hari tinggal di rumah guru, akhirnya perwakilan dari SDI Liang Wakal sampai juga dan menjemput saya menuju daerah penempatan. 

Here I am, Dusun Wakal, Desa Kentol, Kec. Cibal,Nusa Tenggara Timur

No comments:

Post a Comment