A Trip to Liang Bua ….
Liang Bua adalah nama
sebuah Desa di Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai Tengah, Flores.
Terletak di daerah perbukitan kapur, sekitar 14 km di sebelah utara Kota Ruteng,
Ibukota Kabupaten Manggarai. Terletak sekitar 200 m sebelah barat laut
pertemuan dua buah sungai (dalam bahasa Manggarai sungai = wae) yaitu Wae
Racang dan Wae Mulu.
Namanya menjadi terkenal
dikarenakan objek wisata Gua Liang Bua . Namanya sendiri menurut penduduk
setempat berarti “gua yang dingin”.
Banyak turis asing yang
berdatangan ke situs Gua Liang Bua ini, bahkan hampir 70% yang datang adalah
turis asing.
Apa yang special dari gua
ini sehingga menarik begitu banyak turis asing? Yap, tak lain adalah karena Gua
Liang Bua adalah lokasi penemuan fosil manusia purba bernama Homo Floroensis atau yang populer
disebut Hobbit.
Mungkin ada yang berpikiran bahwa manusia hobbit itu mirip seperti yang di film berjudul The Hobbit, berambut keriting dan berpostur pendek dengan gaya berpakaian seperti manusia. Tapi sebenarnya hanya postur tubuhnya saja yang benar, karena ia tidak memiliki tampilan seperti manusia modern, tingginya pun sangat pendek hanya berkisar 104 cm..
Gua nya sendiri tidak
begitu luas dan dalam, namun di bagian dalam gua terdapat beberapa terowongan
dan ruang kecil yang “mungkin” hanya bisa dimasuki oleh manusia Hobbit.
Permukaan lantai gua relatif datar dan luas, sirkulasi udara juga baik karena
mulut gua lebar dan beratap tinggi, serta mendapat sinar matahari yang cukup
sepanjang musim karena mulut gua menghadap ke arah timur laut. Di samping itu
letaknya juga dekat dengan daerah aliran sungai. Yap, tempat yang nyaman untuk
hunian di masa lalu.
Kutipan yang saya dapatkan
di situs ini mengatakan :
“Salah satu Jaman Es terbesar terjadi sekitar 19.000 tahun yang lalu
yang disertai dengan turunnya muka air laut hingga mencapai 100 meter. Saat itu
sebagian Kepulauan Indonesia yang hanya dibatasi oleh laut dangkal seolah akan
tergabung dengan Benua Asia untuk wilayah barat atau Australia untuk wilayah
Timur.
Pada
saat ini terjadi proses migrasi manusia dan fauna secara dua arah. Proses bergabungnya
pulau-pulau dengan daratan Asia atau Australia tidak pernah terjadi di Pulau
Flores sehingga menyebabkan para ahli berkeyakinan Flores tidak pernah
didatangi atau dihuni oleh manusia modern yang belum memiliki kemampuan membuat
perahu.
Pandangan
di atas tampaknya perlu ditinjau kembali ketika pada tahun 1950-1960 an
Theodore Verhoeven, seorang Pastor Belanda yang mengajar di Seminari Mataloko,
Kabupaten Ngada, Flores, menemukan artefak batu dan fosil manusia purba.”
Keberadaan Gua Liang Bua berkaitan dengan penemuan fosil hobbit ini pernah diterbitkan dalam sebuah jurnal asing dan buku berbahasa asing berjudul The Discovery of The Hobbit.
The Discovery of The Hobbit, buku asing yang mengulas penemuan & keberadaan gua |
No comments:
Post a Comment