One
small step forward…
Sudah lama sekali ga nulis
blog ini, wuaaah rasanya sungguh melegakan sekali J
Ini adalah secuil perjalanan
dan langkah yang saya pilih dalam hidup saya, terkesan sedikit lebay namun saya
tidak terlalu peduli akan hal itu…J
Lets get the story begin…
Saya sudah lupa tanggalnya
berapa, waktu itu saya setelah melalui proses yang panjang dan negosiasi yang
alot antara saya dengan keluarga, saya memutuskan untuk memilih karir di bidang
pendidikan. Saya terjaring programnya dikti bernama Sarjana Mendidik di daerah
Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (disingkat SM3T).
Jadi intinya saya akan dikontrak
untuk mendidik dan mengajar di tempat yang 3T tadi selama 1 tahun. Namun yang
menjadi pertimbangan saya kala itu adalah program PPG (Pendidikan Profesi Guru)
yang bisa didapatkan secara gratis setelah pengabdian di daerah 3T selama 1
tahun. Memang terdengar pamrih ya sepertinya, namun begitulah adanya, tidak
seorangpun yang mungkin akan memilih pilihan dimana kita harus keluar dari zona
nyaman dan jauh dari sanak keluarga (serta pacar) untuk mendidik anak yang
belum tentu kita yakin akan berhasil. Dan memang iming-iming PPG itulah yang
menjadi pertimbangan utama para peserta lain pada awalnya.
Seperti yang dijadwalkan,
saya bersama peserta lainnya yang lolos harus mengikuti kegiatan prakondisi yang
dilaksanakan di Depo Pendidikan dan Kejuruan (Dodikjur) selama 10 hari. Segala
keperluan yang mau dibawa ke daerah penempatan harus dipersiapkan hari itu
juga.
Kamis malam, tanggal 17
september adalah malam terakhir saya berada di rumah untuk tahun 2012 (sedikit
lebay). Saya mempersiapkan segala yang diperlukan.
Hari jumat pagi, saya
berangkat ke dodikjur rindam V Brawijaya. Sesampai di sana saya mengikuti
segala agenda kegiatan selama kurang lebih 10 hari secara lancar (meski sering
juga terkena hukuman indisipliner bersama rekan lain yang melanggar peraturan
dodikjur).
H-1 keberangkatan ada acara
outbond (namun saya lupa lokasinya, di sekitar singosari, Malang kalau tidak
salah). Saat berangkat, kami semua dikawal oleh raider TNI dan dinaikkan di truk besar yang biasa dipakai TNI
(wuusss, rasanya sungguh istimewa sekali karena baru kali ini) hampir mirip
seperti adegan di film The Raid ketika tim gegana naik mobil hendak menyergap
perompak. Sepanjang perjalanan lancar, bahkan lampu merah dan kendaraan lain
tidak kuasa menghentikan..
Makanan Prakondisi |
Selama kegiatan prakondisi,
kami dilatih oleh banyak sekali TNI berpangkat tinggi (saya tidak hafal
pastinya jabatan structural TNI), dan yang paling berkesan adalah Pak Edi dan
Pak Tohari. Pak Edi bertugas memberi pelatihan dan mendisiplinkan kami,
sedangkan Pak Tohari bertugas sebagai Baud (Badan Urusan Dalam) dimana kami
sering bertukar pikiran dan minta tolong kalau ada barang titipan (hehe). Walaupun begitu, kami sangat Menghormati beliau, Semoga Pak Tohari tetap diberi kesehatan.
Mr. Tohari |
Kegiatan Survival Test PraKondisi |
Pak Edi, Pembina Disiplin |
Pengumuman penempatan
peserta SM3T keluar dan saya kebagian tempat di Kabupaten Manggarai, Nusa
Tenggara Timur. Saya kebagian mengajar di SDI Liang Wakal, sempat saya mengira
saya mengajar di SD Islam, namun ternyata SDI adalah kepanjangan dari SD Inpres
atau SD yang tertinggal (huehehehe).
Senin, tanggal 08 Oktober
2012 malam, ada acara api unggun pelepasan peserta SM3T sekaligus sebagai
penutupan serangkaian kegiatan prakondisi.
Sekitar pukul 03.00, hari
selasa dini hari kami berangkat ke Juanda menggunakan bus. Perjalanan terasa
sangat cepat karena saya molor sepanjang perjalanan pengaruh jadwal istirahat
yang sangat kurang pada hari sebelumnya.
Kami sampai di Juanda
sekitar pukul 6 pagi, bandara tampak sudah mulai padat pengunjung, kami
menunggu cukup lama sebelum akhirnya kami berangkat pukul 11.30 siang.
Kami kemudian sampai di
Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Pesawat yang kami tumpangi tidak bisa
langsung menuju NTT dan harus transit dulu untuk selanjutnya berganti dengan
pesawat yang lebih kecil, semacam Cesna namun lebih besar, yaah apalah itu
karena saya tidak mengerti betul tentang pesawat.
Sekitar pukul 13.00 kami
berangkat menuju NTT, mendarat di Labuan Bajo tanggal 15 Oktober 2012, sebuah
kota yang sedang masa perkembangan dan merupakan kota termaju di Kabupaten
Manggarai Barat.
Dari Labuan Bajo kami
melanjutkan perjalanan ke Ruteng, kota termaju di Kabupaten Manggarai Tengah
dengan menggunakan travel selama sekitar 4 jam. Yang menarik, banyak sekali
teman-teman yang tumbang alias mabok selama perjalanan, medan jalan yang
berliku dan kondisi badan yang sudah capek menjadi pemicunya.
Malam pertama kami di NTT
cukup berkesan, kami menginap di salah satu Hotel,malam yang terbilang mewah
jika dibandingkan dengan apa yang akan kami temukan ke depan.
2 hari kemudian kami
mengikuti prosesi upacara penerimaan di Dinas Pemuda dan Olahraga (PPO) Kota
Ruteng. Setelah itu kami mulai terpisah satu persatu sesuai dengan daerah penempatan masing-masing. Cukup malang bagi
saya karena saya yang seharusnya dijemput oleh perwakilan pihak sekolah namun
tidak kunjung dijemput. Akhirnya KorKab memutuskan untuk meniitipkan saya pada
salah satu rumah guru terdekat.
Setelah beberapa hari
tinggal di rumah guru, akhirnya perwakilan dari SDI Liang Wakal sampai juga dan
menjemput saya menuju daerah penempatan.
Here I am, Dusun Wakal, Desa Kentol, Kec. Cibal,Nusa Tenggara Timur |
No comments:
Post a Comment